Rabu, 01 Juli 2015

Kumpulan Sajak

JALAN KOTA..



Oleh : Sri Putri Ayu


''Jalan kota'',
akan berapa lama lagi kau membisu.
Tak letihkah menyimpan rentetan kemunafikan,
digelar bak permadani yg cerah merah
dengan indahnya, diatas aspal-aspal ber-bando-kan
panas dan dingin yang manusia hanya tau mengeluh akan rasa itu..


Tak letihkah setiamu,
digagahi oleh tapak-tapak mereka yang naif dan sok suci..




Lain-lain..


Oleh : Sri Putri Ayu


Tangisan para mulia,
harap mengusik tawa dan pesta muda-mudi
serta orang tua bersama cerita nonsense-nya...
Mungkin roh para pahlawan sudah bosan
 'menyaksikan' jasadnya hanya mnjadi tanaman
 ditaman makam pahlawan,
yg menjadi berarti hanya sehari dalam setahun...


Oleh : Sri Putri Ayu


Perubahan warna dilangit amat jelas,
hingga matahari sore memerdukan
peluk hangat yg kini me-mahkota-i jalan-jalan kenangan..
Aku teringat bulan-bulan lalu menyajikan fajar,
hingga lagu-lagu senja mematahkan gagah sinar matahari membakar ubun-ubun...
Sampai rayuan malam mencubit-ku..


Oleh : Sri Putri Ayu


Musim salju jatuhkan peluk memori
tentang bagaimana tatapan ragu menantang sunyi.
Remukkan jejak diatas masa,
turut menghalangi rimbun sunyi itu.
Akankah salju membekukan atap dan
timba' layara' rumah-rumah para karaeng,
kulihat endapannya mulai menghalangi
semburan asap dari cerobongnya.


Tapi musim apapun tak mampu membekukan debu yang memburami jejakmu diatas keningku... Mungkinkah ini yg disebut dengan jejak malaikat di bumi..


Oleh : Sri Putri Ayu


Gairahku jatuh tepar diatas daun muda,
menarik ulur titik embun diatasnya.
Sejuknya menggigit,
menusuk lapisan ari tak berdarah.
 Kian mengiris dengan bawaan
sejuk oleh angin fajar.
Buatku Menangis....


Oleh Sri Putri Ayu


Aku ingin melihat pantai dan buihnya,
agar harapku tak membawa
cahaya kembali dalam kabutnya.
Belumkah cukup, kesabaran yang beruntai,
 berbait, bersujud pada tuannya
dalam hari-hari yang kian menjanjikan
pembelaan bahwa angin dan api
dapat menyatu.
Malang bukan, damai ku kau bawa..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar