Oleh : Sri Putri Ayu
Heeii Rindu..
Berpalinglah sejenak,
sampai kuperoleh jawab dari tenangnya langit
yang sembari membusungkan keindahan
bintang redup dan kemilaunya
tentang kemana langkah dan derap hati
melambungkan dzikir kala memandangnya..
Jangan Mengusik.....
hingga terang mata dan puas benak
mengencani misteri alam jagad raya
dengan dekapan romantis tak terjemah-kan..
Jangan Mengusik..
hingga lelap karena mabuk, nalar remuk,
tanya terus memeluk hingga Malam kian menuyubuh.
Oleh : \Sri Putri Ayu
Seketika nafas berhembus menderu hangat diujung tahmid,
penuh makna iqamat terdengar berbisik,
mengusik hingga menarik tekad melaju lebih cepat mengejar suara itu..
Kuharap udara yg memeluk debu dengan mesranya tak menggerus gincu merah jambu kita..
Oleh : Sri Putri Ayu
Ada mata sedu-sedan melirik cahaya lampu
tergantung kaku menjauhi-nya,
diruang penuh sesak akan cahaya
dan tanya malam kepada tamu
yang takkan datang jika tidur
kini ber-udu dengan mimpi..
Berat untuk terbuka bagi mata
yang sedang kehilangan akal,
sebab ingin bergulut dan tergopoh-gopoh
menggelar ambal kerinduan..
Oleh : K' Yun.
Seperti Malam Yang menjanda
setelah setahun lalu ditinggal mati oleh purnama
ketika kekosongan mulai bersenggama dengan jiwa
tiada napak tilas yang tersisa kecuali suara
rindu yang terus berpetunang dalam dada
Mungkin inilah suara yang keluar dari lubuk hati
yang paling sendiri yang paling membahana
memancaqr menjadi rasa yang paling sepi
kapan rindu ini bermula,
darimana ia mengalir
dan kemana ia menuju
adalah teka-teki yang masih sulit kumengerti..
(Lombok 01 juli 2015)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar